Pada hari Kamis tanggal 14Oktober 2021, IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1 mengadakan pengajian rutin bulanan secara online yang diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1.

Pengajian rutin kali ini bertemakan “Terapi Spirit Napas Untuk Ketenangan Dan Kebahagiaan Hidup”, yang dibawakan oleh Ustadz Nunu Zainul Fuad,S.Si .

Adapun inti dari pengajian rutin kali ini adalah sebagai berikut :
Memahami Kinerja Jiwa (Nafsun) melalui Spirit Napas (Nafasun)

Orang yang sifatnya labil, biasanya nafasnya akan tersengal. Kebalikannya, orang yang sifatnya tenang, nafasnya akan stabil. Ada hubungan erat antara nafas dengan jiwa seorang manusia.
Laju pernapasan normal seorang manusia dalam 1 menit adalah 12-20 kali.
Semakin sedikit laju pernapasan seseorang, berkaitan erat dengan panjang umurnya seseorang.
Tercantum pada buku berjudul Breath, pola makan atau minum seseorang tidak akan berpengaruh pada laju pernapasan. Ciri-ciri napas yang baik :
1. Napas melalui perut
2. Ringan
3. Perlahan
4. Masuk dan keluar sama-sama dari hidung
5. Lama menghirup (inhale) = lama menghembuskan (exhale), sekitar 5-6 detik
Orang yang mampu berdamai dengan napasnya , maka ia mampu berdamai dengan dirinya. Berdamai dengan diri berarti mampu mengolah napas dengan baik.

Terapi Spirit Napas

Menerima = identik dengan senang
Menahan = identik dengan ketegangan
Melepaskan = identik dengan kelapangan

Banyak orang-orang yang hidupnya dalam kegelisahan , karena rata2 manusia seperti itu suka menolak hal-hal yang sudah dituangkan, ditakdirkan, ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa. Ingat selalu bahwa dimana ada kesulitan, pasti akan ada kemudahan.

Puncak dari kenikmatan seseorang ada pada saat melepaskan. Namun kebalikannya, puncak dari kegelisahan seseorang adalah saat tidak mau menerima.

QS 24:22 : Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Robbisrohli Sodri Wa Yassirli Amri Wah Lul Uqdatan Min Lisani Yafqohu Qouli. Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”

Menerima namun kritis. Allah mengajarkan, harus memaafkan, namun tidak melupakan, karena hal tersebut adalah manusiawi dan dapat menjadikan kewaspadaan.

Ada 4 ruang dalam dada seorang manusia :
1. Ruang tegang ( menahan : terlalu melekat pada duniawi )
2. Ruang senang ( menerima : melekat secukupnya kepada dunia )
3. Ruang lapang ( melepaskan : tidak melekat pada dunia )
4. Ruang tenang ( menyerahkan : sangat melekat pada Allah )
5. Langkah Terapi Spirit Napas
Agar jiwa semakin tenang dan bahagia
1. Penerimaan (syukur)
2. Pengakuan (iman)
3. Pelepasan (sabar)
4. Penyerahan (ikhlas)
Q&A
1. Q: Ketika sedang sholat, terkadang ada hal2 yang tiba2 secara sadar menghalangi pikiran. Apakah benar jika sedang merasakan hal tersebut, menghela napas sesaat adalah salah satu cara baik untuk kembali khusyuk dalam melakukan sholat?
A: Jika sedang sholat, namun pikiran sedang tidak tenang/halangan dalam pikiran, bernapaslah dengan tenang untuk kembali khusyuk dalam melakukan ibadah sholat. Seseorang yang sedang beribadah sholat dengan konsentrasi belum tentu khusyuk, kebalikannya jika sudah melakukan dengan khusyuk sudah pasti disertai dengan konsentrasi. Khusyuk itu secara makna (Al Baqarah ayat 46) , dapat didefinisikan juga dengan orang yang dipenuhi kerinduan penuh kepada Allah SWT.

2. Q: Selain mengatur pernapasan, apakah ada doa/bacaan tertentu untuk mengatur emosi yang tidak stabil?
A1: Salah satu terapi bacaan tenang dengan mengucap Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Turut berduka cita, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Dan mereka yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan dan keikhlasan.
A2: adapun ucapan lainnya bisa dengan : Ya Allah, walaupun saya disakiti oleh dia, saya terima diri saya apa adanya, terima apa yang dilakukannya, terima semua dalam hati yang lapang. Ya Allah, saya akui saya juga banyak salah, akui lemah karena yang kuat hanya Engkau, akui Tiada Tuhan kecuali Engkau. Saya lepaskan rasa sakit, benci, cinta, peristiwa ini, karena semua sudah tertata, terukur olehMu. Aku berserah diri kepadaMu, Ya Allah.

3. Q: Apakah ada posisi terbaik dalam mengamalkan terapi pernapasan. Mohon pencerahan agar konsisten menulis, dan tips memilih topik yang akan diangkat.
A1: posisi terbaik adalah saat sedang bersujud. Merendahkan diri dihadapan Allah.
A2: tidak menunggu inspirasi, baru memulai menulis.

Acara di lanjutkan dengan ramah tamah, perkenalan Anggota IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1, yaitu :

• Ny. Dhian Kristiyono – Cabang Tanjung Priuk
• Ny. Indah Gandjar – Cabang Pluit
• Ny. Arita Andi – Kanwil Divisi Hukum
• Ny. Nevi Steven – Kanwil Divisi Risk Management

Selamat datang dan selamat bergabung di IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1.

Ketua IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1, Ibu Dwi Rudhy Sidharta

 

Ustadz Nunu Zainul Fuad,S.Si

 

Panitia Pelaksana Pengajian MT. Raudhatul Jannah

 

Perkenalan Anggota Baru IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1

 

Seluruh Peserta Pengajian MT. Raudhatul Jannah