Pada hari Kamis, 8 Juli 2021
IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1 mengadakan pengajian rutin bulanan secara online. Pertemuan yang diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1  kali ini mengusung tema “IDUL ADHA MENINGKATKAN KEBAHAGIAAN KELUARGA” yang dibawakan oleh Ustadz Deka Kurniawan.

Adapun inti dari pertemuan ini adalah sebagai berikut :

I. Hikmah dari Idul Adha ada 5 (lima) yaitu:
1. Ketaatan
2. Cinta
3. Pengorbanan
4. Perjuangan
5. Keyakinan

II. Yang menjadi role model adalah Nabi Ibrahim AS beserta keluarga, antara lain karena:
1. Pilihan Allah: “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘lmran (melebihi segala umat) di alam (muka bumi).  (Ali lmran  [3]:  33)

2. Diceritakan di semua agama samawi;

3. Selalu dijadikan  MODEL IDEAL (ada dalam 27 Surah);

4. Diabadikan menjadi salah satu nama Surah AI-Quran;

5. Dimuliakan dengan gelar Ulul Azmi  (42:  13; 46:  35);

6. Dimuliakan dengan gelar Uswatun Hasanah: Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu padadiri Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia. (AI-Mumtahanah  [60]: 4)

7. Dimuliakan dengan gelar sebagai Khalilullah dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. (4:125);

8. Diabadikan di “Mulut” kita (Selalu Dipanggil dalam shalat)
Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang  datang kemudian (Q.S 37:108)

9. Dijadikan  pemimpin  ummat manusia;
Allah berfirman:  “Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”.  (AI-Baqarah [2]: 124)

10. Doa2nya dikabulkan  oleh Allah SWT;

11. Diberikan gelar/ julukan mulia oleh para ulama dan dunia sebagai: Abul Anbiya dan Abu Tauhid;
•Maka sesungguhnya momentum ibadah  Haji dan Qurban membawa Pesan Sakral.
•KITA HARUS BISA menggali dan menghayati nilai-nilai keteladanan dari  Ibrahim AS,  khususnya dalam BERHIJRAH, antara lain:
1. Sangat Taat/ Patuh (Qanitan)
2. Hidupnya Lurus/ Komitmen terhadap Kebenaran (Hanif)
3. Tidak Syirik (Lam yaku minal Musyrikin)
4. Bersyukur (Syakiran li-an’umihi)

III. Spirit Haji dan Qurban
(Musim)  haji  adalah  beberapa  bulan yang dimaklumi, barangsiapa  yang menetapkan  niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji,  maka tidak boleh rafats,  berbuat fasik dan berbantah-bantahan di  dalam  masa mengerjakan haji.  Dan apa yang kamu kerjakan  berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.  Berbekallah,  dan sesungguhnya sebaik-baik bekal  adalah takwa dan bertakwalah  kepada-Ku  hai orang-orang  yang berakal. (AI-Baqarah: 197);

IV. Sabar
Secara etimologi, ash-shabr (Shabara•yashbiru- shabran:J berarti:al-habs atau al-kaff (menahan). Allah berfirman: Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang  menyeru Rabbnya dipagi dan senja hari.” (AI-Kahfi: 28). Secara istilah: Menahan diri dalam melakukan sesuatu atau  meninggalkan sesuatu untuk mencari  keridhaan Allah.

V. Dimensi Sabar

1. Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah

2. Sabar dalam meninggalkan perbuatan maksiat terhadap Allah

3. Sabar dalam menerima ujian dan takdir dari Allah

VI. Hukum Bersabar
Perintah Allah  untuk bersabar terdapat di lebih dari seratus tempat  dalam AI-Qur’an, diantaranya Allah berfirman: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah)”( Q.S 46:35).

VII. Urgensi Sabar

Pentingnya sabar bagi  keimanan seperti  pentingnya kepala bagi tubuh (lbnul Qoyyim).
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (AI-Baqarah:  155)

VII. Ciri Ciri Orang Sabar
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). (AI-Baqarah:  156).

VIII. Tiga Pilar Kesabaran

1. Ridha: kelapangan jiwa dalam menerima takdir AllahSWT. (Q.S 64:11);

2. Husnuzhan: berbaik sangka kepada Allah SWT;

3. Mujahadah: berjuang dengan sungguh-sungguh untuk melewati ujian hidup.

IX. Makna Sabar Yang Sejati: Mau berusaha, optimis, gigih, dan pantang menyerah.(Ali Imran:  142).

 

Ketua IWABRI Tingkat Wilayah Jakarta 1 Ny. Dwi Rudhy Sidharta

Ustadz Deka Kurniawan

 

 

Panitia Pelaksana Pengajian MT Raudhatul Jannah

 

 

Peserta pengajian MT Raudhatul Jannah