Denpasar, 8 Juni 2022

IWABRI Tingkat Wilayah Denpasar mengikuti Pengajian rutin yang diselenggarakan oleh IWABRI Tingkat Pusat dan MT Assakinah, dengan dipandu oleh IWABRI Tingkat Wilayah Surabaya sebagai panitia pelaksana, dengan tema: “Menjadi Orang Tua Yang Dirindukan”. 

Narasumber: Ustadz Bendri Jaisyurrahman

Dalam tausiyahnya, beliau menjelaskan bahwa di zaman sekarang banyak anak-anak lebih menyukai berada di luar rumah karena orang tua tidak dapat membuat mereka nyaman. Bukan bangunan fisik yang membuat anak betah di rumah tetapi kehangatan di dalam rumah.

Jika orang tua sudah tidak dirindukan anak, berarti ada “Hati tertambat pada yang lain (Hati yang Tidak Terikat)”. Sehingga kita sebagai orang tua harus belajar ilmu parenting untuk memperbaiki diri menjadi orang tua yang baik.

Cinta dibangun dengan komunikasi dan koneksi sebagai upaya menjadi dekat dengan anak, dengan demikian sejatinya kita telah menaklukkan apa yang menjadi dasar pengasuhan. Karena ketika hati anak sudah mencintai kedua orangtuanya maka dengan mudah kita akan mengarahkan dan membimbingnya.

Dampak anak tidak dekat dengan sosok ayah:

1. Anak kehilangan kepercayaan diri.

2. Tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan usia biologisnya.

3. Mudah kekanak –kanakan.

4. Penyimpangan seksual.

5. Lambat mengambil keputusan (ayah adalah pelatih berpikir anak-anak).

6. Terlalu emosional.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang ayah harus terlibat dalam pengasuhan anak.