Pada hari Selasa, 7 Juni 2022, IWABRI Tingkat Pusat Bidang Pendidikan & MT Assakinah menyelenggarakan pengajian rutin melalui Zoom Meeting.

Majelis taklim dihadiri oleh pimpinan dan pengurus IWABRI Tingkat Pusat, pengurus & anggota MT Assakinah, serta perwakilan dari 18 IWABRI Tingkat Wilayah Selindo.

Pengajian dipandu oleh host dari IWABRI Tingkat Wilayah Surabaya. Adapun yang bertugas sebagai MC adalah Ny. Rosa Luthfi, yang bertugas sebagai moderator adalah Ny. Lenny Pranathan, bertugas sebagai pembaca kallam illahi adalah Ny. Muslika Syaikhu dan saritilawah adalah Ny. Dani Iwan.

Majelis taklim online kali ini menghadirkan penceramah Ustadz Bendri Jaisyurrahman dengan tema “Menjadi Orangtua Yang Dirindukan”.

Ketika kita sebagai orang tua sudah tidak dirindukan lagi oleh anak, maka hati anak akan tertambat pada orang lain atau hal-hal lain di luar rumah. Sehingga anak akan :
1. Lebih betah berada di luar rumah daripada di rumah, meskipun dengan fasilitas yang lengkap.
2. Nasihat yang kita sampaikan tidak bisa melekat di hatinya.
3. Anak sudah mulai menutup diri, sedikit bercerita dan menyimpan rahasia dengan dalih “it’s my privacy”.

Maka, untuk menjadi orang tua yang dirindukan anak, dalam menjalankan parenting, orang tua perlu untuk menjalin koneksi atau ikatan hati dengan anak. Seorang anak yang memiliki keterikatan hati dengan orang tuanya maka akan lebih mudah mengikuti nasihat atau arahan dari orang tua.

Kelekatan hati anak dan ibu dimulai pada saat masa menyusui 2 tahun dengan bersentuhan langsung. Sehingga ibu bisa memberikan kebutuhan “tender love” di masa anak-anak. Sedangkan di masa remaja perlu melibatkan sosok ayah untuk menegakkan aturan, sehingga anak bisa mendapatkan “tough love” dari ayah.

Dengan demikian kedekatan anak dengan ibu akan membuat anak betah di rumah. Dan kedekatan anak dengan ayah akan menjadi pagar untuk membentengi dari hal-hal yang tidak baik di luar sana.