Pada hari ini Rabu, 19 Oktober 2022 Iwabri tingkat wilayah padang mengikuti Webinar dengan tema ” Wanita Peduli Cegah dan Tangani Kanker Payudara” dengan nara sumber :

πŸ’– Prof. Dr. dr Noorwati Sutandyo, Sp. PD. K. HOM ( Dokter Ahli Hematologi & Onkologi )

πŸ’– dr. Patsy S. Djati Kusumo SpGK ( Advisor Medis LOVELINK & Breast Cancer Survivor )

πŸ’– Yulianti Rahayu ( Breast Cancer Survivor )

dengan tema :
” Wanita Peduli Cegah dan Tangani Kanker Payudara “

πŸ“Œ Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan sel yang abnormal yang cepat, tidak terkendali dan dapat menjalar ke seluruh tubuh.
πŸ“Œ Perbedaan sel sehat dan sel kanker.
– Sel sehat itu seperti muridΒ² sekolah yang patuh dengan aturan ( disuruh baris dia akan baris, disuruh stop dia akan stop) jd sel sehat akan bekerja sesuai dengan perintah.
– Sedangkan Sel kanker itu ibarat orang2 di pasar malam yang bermacam perilaku, yang tidak terkontrol.
πŸ“ŒKanker Payudara adalah kanker yang di mulai atau berada pada lubulus payudara, kelenjar atau pada saluran payudara yang akan menjadi ganas.
πŸ“Œ Di seluruh dunia, Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak dan paling banyak kejadian nya dan menjadi no 2 penyebab kematian setelah kanker paru. πŸ“Œ Di Indonesia menjadi penyebab kematian paling banyak adalah kanker payudara.
πŸ“Œ Menurut data, 1 dari 8 wanita mempunyai kesempatan untuk mendapat kanker payudara, tetapi di negara maju angka kematian nya semakin menurun karena diketahuinya pada stadium yang lebih dini.
πŸ“Œ Faktor Resiko yang tidak dapat di hindari :
1. Semakin Lanjut usia
2. Riwayat keluarga +
3. Riwayat tumor payudara jinak
4.Riwayat Reproduksi :
– usia haid pertama kurang dari usia 12th
– hamil pertama lebih dari usia 40th
– menopause lebih dari usia 54th

πŸ“Œ Faktor2 yang dapat di hindari :
Β° Obesitas
Β° Konsumsi tinggi lemak
Β° Merokok, minum alkohol
Β° Tidak menyusui
Β° Pil KB estrogen murni dalam jangka panjang
Β° HRT jangka panjang

πŸ“Œ Gejala kanker Payudara :
– Benjolan di payudara yang sering kali tidak terasa nyeri.
– adanya puting yg tertarik ke dalam
– terjadi perubahan tekstur pada payudara (kulit jeruk pada payudara)
-payudara berwarna kemerahan : biasanya pada ibu2 hamil/ menyusui
– adanya luka pada payudara

πŸ“Œ Bagaimana diagnosis kanker payudara?
– bertanya dan periksa ke dokter
– radiologi : mamografi dan usg
– biopsi : biopsi jarum halus ( disuntik), biopsi operasi.
πŸ“Œ Stadium dalam Kanker Payudara : dari stadium 0 – 4.
πŸ“Œ Apa saja terapi Kanker Payudara :
– Terapi Lokal : operasi, radioterapi ( radiasi eksternal : sumber radiasi dari luar tubuh)
– Terapi seluruh tubuh : terapi hormonal, kemoterapi dan terapi target, imunoterapi.
πŸ“Œ Efek samping kemoterapi : gundul, sariawan, tangan hitam dll.
πŸ“Œ Cara mencegah Kanker :
# Deteksi Dini harus digalakkan : pemeriksaan pada org sehat
πŸ“Œ Keuntungan dari deteksi dini : penyakit lebih dini diketahui, pengobatan akan lebih berhasil, biaya lebih murah, proses pengobatan juga lebih cepat, kualitas hidup menjadi lebih baik.
πŸ“Œ Siapa saja yg harus melakukan pemeriksaan dini?
– seluruh golongan masyarakat terutama pada yg golongan resiko tinggi.
πŸ“Œ Pemeriksaan Dini dapat dilakukan secara mandiri oleh masing2 juga dapat datang ke tempat fasilitas kesehatan ( puskesmas, rumah sakit dll)
πŸ“Œ pemeriksaan harus mulai umur 30 th terus menerus tanpa henti walaupun sampai usia 75th.
πŸ“Œ Seorang penderita kanker sangat membutuhkan support dari keluarga, dan teman2 terdekat.
πŸ“Œ penyakit kanker merupakan anugrah yang Allah berikan dan dibutuhkan dukungan dari keluarga dan sll berikhtiar.
πŸ“Œ Pesan bagi penderita kanker: ” Kemenangan seorang penderita kanker bukan berarti harus kesembuhan secara fisik tapi kemenangan yg benar adalah kemenangan yg tumbuh menjadi pribadi yg lebih baik dan bermanfaat unk sesama “.
πŸ“Œ Closing statement dari para narasumber : πŸͺ„di himbau unk melakukan SADARI ( pemeriksaan payudara sendiri secara dini) dan SADANIS ( pemeriksaan payudara klinis) pada diri sendiri dan keluarga terdekat
πŸͺ„Ajarkan dan lakukan pola hidup sehat sejak dini
πŸͺ„Jalani hidup dengan lebih releks, mengelola stress dengan baik.